fayhuge

Beranda » Uncategorized » apa kabar indonesia

apa kabar indonesia

Kategori

  1. SEJARAH PROVINSI RIAU

a. Periode 5 Maret 1958 – 6 Januari 1960
Pembentukan Provinsi Riau ditetapkan dengan Undang-undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957. Kemudian diundangkan dalam Undang-undang Nomor 61 tahun 1958. Sama halnya dengan Provinsi lain yang ada di Indoensia, untuk berdirinya Provinsi Riau memakan waktu dan perjuangan yang cukup panjang, yaitu hampir 6 tahun (17 Nopember 1952 s/d 5 Maret 1958).

Dalam Undang-undang pembentukan daerah swatantra tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau, Jo Lembaran Negara No 75 tahun 1957, daerah swatantra Tingkat I Riau meliputi wilayah daerah swatantra tingkat II :

1. Bengkalis
2. Kampar
3. Indragiri
4. Kepulauan Riau, termaktub dalam UU No. 12 tahun 1956 (L. Negara tahun 1956 No.25)
5. Kotaparaja Pekanbaru, termaktub dalam Undang-undang No. 8 tahun 1956 No. 19

  1. b.   Lambang Daerah Provinsi Riau

 

 

 

 

Bentuk Dan Pembagian Lambang :

Lambang Daerah Provinsi Riau berbentuk perisai dan terbagi atas empat bagian yaitu :

  1. Rantai yang berjumlah 45 buah mata rantai yang melingkari seluruh lambang
  2. Padi dan kapas yang berjumlah 17 dan 8
  3. Lancang Kuning (perahu layar) dengan laut yang bergelombang lima
  4. Keris berhulu Kepala Burung Serindit

Di dalam lambang daerah ditulis kata “RIAU” dengan warna merah.

Warna Lambang
Warna utama yang dipakai adalah hijau, kuning dan putih disamping sedikit mempergunakan warna hitam dan merah

 

Arti Lambang
Lambang Daerah Provinsi Riau yang terdiri dari empat bagian itu mempunyai arti :

  1. Mata rantai tak terputus yang berjumlah 45 melambangkan persatuan bangsa dan diproklamirkan pada tahun 1945, yaitu tahun Proklamasi Republik Indonesia.
  2. Padi dan kapas berarti kemakmuran (sandang pangan), Padi 17 butir dan 8 Bunga Kapas mengingat pada tanggal Proklamasi 17 bulan 8 (Agustus).
  3. Lancang Kuning mengandung arti kebesaran Rakyat Riau, sedang sogok Lancang berkepala ikan melambangkan bahwa Riau banyak menghasilkan Ikan dan mempunyai sumber-sumber penghidupan dari laut.
    Gelombang lima lapis melambangkan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia.
  4. Keris berhulu Kepala Burung Serindit melambangkan Kepahlawanan Rakyat Riau berdasarkan pada kebijaksanaan dan kebenaran

 

  1. 2.    Halaman Kontak
DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA
DAN PENGOLAHAN DATA ELEKTRONIK PROVINSI RIAU
Jl. Jend. Sudirman No.460 – Pekanbaru, Kode Pos : 28126
Telp : 0761-45505, Fax : 0761-45507
email : dkipde@riau.go.id

 

  1. 3.    Halaman  Profil

1. Visi

Filosofi Pembangunan Daerah Provinsi Riau mengacu kepada nilai-nilai luhur kebudayaan Melayu sebagai kawasan lintas budaya yang telah menjadi jati diri masyarakatnya sebagaimana terungkap dari ucapan Laksamana Hang Tuah “Tuah Sakti Hamba Negeri, Esa Hilang Dua Terbilang, Patah Tumbuh Hilang Berganti, Takkan Melayu Hilang di Bumi” . Posisi strategis Provinsi Riau ditinjau secara geografis, geoekonomi dan geopolitik menjadikan kawasan Riau sebagai kawasan yang dapat berperan penting dimasa yang akan datang, terutama terletak di jalur perdagangan dan ekonomi internasional.

Untuk dapat mewujudkan masyarakat Riau yang mempunyai kemampuan ekonomi yang tinggi baik secara lokal, nasional dan regional serta dilandasi dengan nilai-nilai hakiki kebudayaan Melayu yang beradab, bermoral dan tangguh menghadapi era globalisasi dan modernisasi yang pada akhirnya menjadikan masyarakat Riau maju dan mandiri, sejahtera lahir dan bathin dan beradat istiadat Melayu yang agamis, maka disusunlah Visi Riau sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Riau No. 36 tahun 2001 tentang Pola Dasar Pembangunan Daerah Provinsi tahun 2001-2005 yakni; Terwujudnya Provinsi Riau Sebagai Pusat Perekonomian Dan Kebudayaan Melayu Dalam Lingkungan Masyarakat Yang Agamis, Sejahtera Lahir Dan Bathin, Di Asia Tenggara Tahun 2020”.

Untuk memberikan gambaran untuk penjabaran Visi Riau 2020, telah dirumuskan visi antara dalam visi 5 tahunan agar setiap tahap periode pembangunan jangka menengah tersebut dapat dicapai sesuai dengan kondisi, kemampuan dan harapan yang ditetapkan berdasarkan ukuran-ukuran kinerja pembangunan. Untuk itu sesuai dengan Perda Provinsi Riau Nomor 5 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah dan Nomor 1 Tahun 2004 tentang Rencana Strategis (Renstra) Provinsi Riau tahun 2004-2008; guna mewujudkan Visi Pembangunan Riau 2020 secara berkelanjutan dan konsisten, maka dirumuskan Visi Antara Provinsi Riau, yakni: “Terwujudnya pembangunan ekonomi yang mengentaskan kemiskinan, pembangunan pendidikan yang menjamin kehidupan masyarakat agamis dan kemudahan aksesibilitas, dan pengembangan kebudayaan yang menempatkan kebudayaan Melayu secara proporsional dalam kerangka kebudayaan”.

2. MISI

Untuk mewujudkan Visi Antara Provinsi Riau kurun waktu 2004-2008, sebagai tahapan kedua dalam perwujudan Visi Riau 2020, maka ke depan Misi Pembangunan Riau yang dilaksanakan bertumpu pada komitmen yang tertuang sebagai berikut:

  • Mewujudkan kredibilitas Pemerintah Daerah dengan kemampuan profesional, moral dan keteladanan pemimpin dan aparat;
  • Mewujudkan Supremasi hukum dan Penegakan Hak Asasi Manusia;
  • Mewujudkan keseimbangan pembangunan antar wilayah dan antar kelompok masyarakat;
  • Mewujudkan perekonomian berbasis potensi sumber daya daerah dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan;
  • Mewujudkan sarana dan prasarana untuk menciptakan kehidupan masyarakat agamis;
  • Mewujudkan kualitas sumberdaya manusia dengan penekanan kemudahan memperoleh pendidikan, peningkatan mutu dan manajemen pendidikan dasar, menengah, kejuruan dan pendidikan tinggi, kemudahan memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas, serta pembangunan agama, seni budaya dan moral;
  • Mewujudkan kemudahan untuk mengakses dalam bidang transportasi, produksi, komunikasi dan informasi serta pelayanan publik;
  • Memberdayakan masyarakat dan kelembagaan desa agar mampu berperan sebagai lini terdepan dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial dan ekonomi masyarakat pedesaan;
  • Mewujudkan sebuah payung kebudayaan daerah, yakni kelangsungan budaya Melayu secara komunitas dalam kerangka pemberdayaannya, sebagai alat pemersatu dari berbagai etnis yang ada;
  • Mewjudkan prinsip pembangunan yang berkelanjutan.

 

  1. 4.    Berita

Industri Besar di Riau Tumbuh 2,35 Persen

Kamis, 08 November 2012

 

PEKANBARU: Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan III 2012 terhadap triwulan II 2012 naik 2,35 persen. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, Mawardi Arsyad.

 

Peningkatan ini dipengaruhi oleh jenis Industri Makanan yang naik sebesar 7,6 persen dan Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya naik 1,92 persen.

 

“Pertumbuhan Industri Kertas dan Barang dari Kertas juga naik sebesar 0,5 persen dan juga Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik naik sebesar 8,24 persen,” urai Mawardi.

 

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan III Tahun 2012 mengalami pertumbuhan yang positif yaitu sebesar 9,46 persen (year-on-year) terhadap Triwulan III 2011.

 

Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan produksi dari jenis industri Kertas dan Barang dari Kertas yang naik sebesar 7,83 persen.

 

“Diikuti oleh jenis industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik naik sebesar 4,18 persen, serta industri Makanan yang tumbuh sebesar 3,93 persen,” ungkap Mawardi. (rb)

 

 

11 Atlet Bengkalis Wakili Riau di Kejurnas Panjat Tebing

Kamis, 08 November 2012

 

BENGKALIS: Sebanyak 11 orang atlet Bengkalis mewakili Riau pada Kejuaraan Nasional Panjat Tebing Kelompok VII 2012 yang digelar di Karangasam, Bali, 8-15 Oktober. Kejuaraan akan dibuka hari ini dan para atlet sudah sampai di Karangasam sejak, Selasa (6/11) malam.

 

Seperti disampaikan Ketua Pengkab FPTI Bengkalis, Fivetrio Sulistio didampingi Ketua Harian Hendri Eduardi, ke-11 atlet Bengkalis yang mewakili Riau tersebut adalah Neno Hartono Adha, Ezi Ramadhan, Rahmat Wahyudi untuk kelompok youth B.  Kemudian Irvan Kurniawan, Ade Nandra, Septa Ariadi untuk kelompok youth B. Selanjutnya Syahrul Nizam, Hysam, Irma Muhaffiz untuk kelompok spiderkid.

 

“Ada 11 atlet kita yang memperkuat Riau pada Kejurnas Kelompok Umur di Karangasam. Lima putra dan lima putri,” ujar Lilik panggilan akrab Fivetrio.

 

Ditambahkan Hendri Eduardi, selain atlet dari Bengkalis, tim Riau juga diperkuat tiga atlet dari Kabupaten Meranti dan dua atlet dari Kabupaten Siak. “Riau mengirim 16 atlet di kejurnas kelompok umur ini. 11 merupakan atlet dari Bengkalis, sisanya tiga dari Meranti dan 2 dari Siak,” ujar pria yang akrab disapa Eet ini.

 

Dijelaskan Eet, atlet yang mewakili Riau di event ini merupakan hasil seleksi kejurda yang digelar di Bengkalis beberapa waktu. Soal target, tambah Lilik, pihaknya akan berupaya tampil maksimal. Tapi yang jelas tujuan utamanya adalah bagaimana atlet-atlet masa depan Bengkalis dan Riau ini memiliki jam terbang di level nasional. Ia juga mengjarapkan doa dan restu masyarakat Riau pada umumnya dan masyarakat Bengkalis khususnya supaya atlet bisa tampil maksimal memberikan yang terbaik untuk daerah.


1 Komentar

  1. Mr WordPress berkata:

    Hi, this is a comment.
    To delete a comment, just log in, and view the posts’ comments, there you will have the option to edit or delete them.

Tinggalkan komentar